Kabar mengejutkan datang dari Aurel Hermansyah.
Ya, jelang pernikahannya dengan Atta Halilintar, Aurel justru mendapat kabar mengejutkan.
Dalam Youtube The Hermansyah A6, disebutkan bahwa ada kista yang diidap Aurel.
Dokter pun tak bisa mengatakan lebih lanjut dan memilih untuk menunggu sampai Aurel haid kembali.
"Kita harapkan dia kista hormonal. Makanya saya belum kasih obat. Kita mau cek kembali, kalau dia hormonal, kita harapkan ketika kita cek kembali setelah mens dia hilang," ungkap sang dokter.
Dokter kandungan putri Anang itu menyebutkan bahwa ia harus mengecek kembali kistanya karena kista dapat memengaruhi pelepasan sel telur.
"Bisa sih mulai minum, cuma kistanya mesti kita benahi dulu. Bukan bahaya, dia akan menghambat pelepasan sel telur. Apalagi kalau misalnya mau kembar," beber sang dokter.
Lalu, apa sebenarnya kista dan apa penyebabnya?
Kista adalah pembengkakan jaringan tubuh, yang di bagian dalamnya terdapat kantong berisi cairan.
Banyak wanita memiliki kista di rahimnya tanpa gejala dan bisa hilang dengan sendirinya dalam hitungan bulan.
Namun, ada kalanya kista pecah dan menimbulkan gejala komplikasi serius.
Terdapat beberapa penyebab kista di rahim, di antaranya:
1. Faktor hormonal
Menurut Women's Health, penyakit kista dapat disebabkan oleh faktor hormonal.
Jenis kista yang biasanya berkembang karena perubahan hormon adalah kista fungsional yang muncul sebagai bagian dari siklus menstruasi.
Melansir Mayo Clinic, indung telur atau ovarium secara alami membentuk struktur mirip kista yang disebut folikel setiap bulan.
Folikel ini bertugas memproduksi hormon estrogen dan progesteron, serta melepaskan sel telur saat wanita berovulasi.
Apabila folikel terus tumbuh di luar siklus bulanan, terbentuklah kista fungsional.
Kista fungsional biasanya tidak berbahaya, jarang menimbulkan rasa sakit, dan bisa sembuh dengan sendirinya dalam tiga siklus menstruasi.
2. Efek samping obat terapi kesuburan
Penggunaan obat tertentu yang memengaruhi perubahan hormon juga bisa memicu kista di rahim.
Salah satunya, efek penggunaan obat untuk terapi kesuburan yang membantu wanita berovulasi.
Kendati penggunaan obat tertentu memiliki efek samping memicu kista, para wanita tidak perlu khawatir.
Konsultasikan dengan dokter terkait perawatan yang tepat untuk meminimalkan efek samping tersebut.
3. Endometriosis
Endometriosis adalah munculnya jaringan selaput lendir rahim di luar rongga rahim atau uterus.
Wanita yang memiliki endometriosis lebih rentan mengalami kista di indung telurnya.
Kondisi ini disebut endometrioma.
Jaringan endometriosis bisa menempel pada indung telur dan tumbuh membesar.
Jenis kista ini biasanya menimbulkan gejala nyeri, terutama saat berhubungan seks dan selama menstruasi.
4. Kehamilan
Penyebab kista di rahim juga bisa karena kehamilan.
Terkadang, kista terbentuk saat wanita berovulasi dan kista tersebut tetap berada di indung telur selama wanita mengandung.
Berkembangnya kista di awal kehamilan bertujuan untuk mendukung kehamilan sampai plasenta terbentuk.
Namun, pada beberapa kasus, kista menetap di indung telur yang menempel di rahim dan perlu dioperasi.
5. Infeksi panggul
Penyakit kista juga bisa disebabkan infeksi panggul yang tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat.
Infeksi dari panggul dapat menyebar ke indung telur sampai ke tuba falopi dan memicu kista.
Wanita bisa mengetahui dirinya memiliki kista di rahim atau indung telur lewat pemeriksaan panggul.
Untuk itu, setiap wanita penting melakukan pemeriksaan panggul rutin secara berkala.
Selain itu, kenali beberapa ciri-ciri ada kista di rahim yang biasanya kerap diabaikan.
Beberapa gejala kista yang dirasakan penderitanya antara lain:
Nyeri panggul atau sakit perut di bagian bawah tempat kista di rahim tumbuh, perut begah dan terasa penuh kembung.
Segera ke dokter apabila sakit perut atau nyeri panggul terasa parah, nyeri disertai demam, dan muntah.
Kondisi tersebut bisa jadi gejala kista membesar dan menyebabkan ovarium bergeser atau kista pecah. (grid.id)
Posting Komentar
Posting Komentar