Youtuber Atta Halilintar dinyatakan positif Covid-19 untuk kedua kalinya.
Kabar duka ini diumumkan suami dari Aurel Hermansyah melalui sebuah unggahan di Instagram pada Kamis (22/4/2021).
“Ya Allah Shock! Aku positif Covid-19 untuk kedua kalinya,” tulis Atta yang dikutip dari Instagram @attahalilintar.
Menurut unggahan Atta, kabar ini baru ia ketahui setelah menjalankan tes swab karena ia harus terbang ke Solo untuk urusan pekerjaannya.
Sedangkan sang istri, Aurel Hermansyah, masih menunggu hasil tes swab PCR sambil menjalankan karantina mandiri.
“Istriku juga lagi diproses, dibilang dokter tidak boleh ke mana-mana dulu sampai dilihat perkembangannya 5 hari ke depan dikarenakan tidur tiap hari sama aku,” jelas Atta.
Atta juga bercerita bahwa pada awalnya ia mengira Aurel yang positif Covid-19 karena menunjukkan gejala sedikit demam.
“Dari kemarin istriku yang anget badannya dan bindeng, sangkaku istriku yang positif.. ternyata aku,” lanjutnya.
Kasus reinfeksi Covid-19 memang cukup sering terjadi, tak terkecuali di kalangan selebriti.
Sebelumnya, Ananda Omesh dan Maia Estianty juga diketahui pernah terinfeksi Covid-19 untuk kedua kalinya.
Bahkan, melansir TribunJateng.com, di kota Semarang terdapat 50 kasus reinfeksi Covid-19 pada bulan Januari 2021 lalu.
Nah, supaya terhindar dari infeksi virus Corona untuk kedua kalinya, berikut adalah fakta tentang reinfeksi Covid-19 yang perlu kamu ketahui.
Penyebab reinfeksi Covid-19
Seperti yang telah disebutkan, kasus reinfeksi memang bisa terjadi dan bahkan sudah banyak kasus reinfeksi yang dilaporkan.
Dikutip dari Kompas.com, hal ini bisa terjadi karena virus Corona bisa berubah dan berpengaruh pada gen dari virus yang menyerang sel tubuh.
Perubahan ini yang kemudian membuat virus bisa menghindari antibodi yang sudah terbentuk sebelumnya setelah sembuh dari infeksi yang pertama.
Pengaruh antibodi
Studi telah menyebutkan bahwa seseorang yang telah sembuh dari Covid-19 tubuhnya akan membentuk antibodi yang bisa melindunginya dari reinfeksi paling tidak selama tiga hingga enam bulan.
Meski begitu, menurut Ahli Biologi Molekuler, Ahmad Utomo, jumlah antibodi ini bergantung pada tingkat keparahan gejala sebelumnya.
"Semakin berat gejala yang dialami ketika terkena infeksi, maka antibodi yang terbentuk pun akan semakin banyak."
"Sebaliknya, semakin ringan gejalanya kemungkinan antibodi yang terbentuk akan jauh lebih sedikit dibandign pasien dengan gejala berat," ungkap Ahmad dikutip dari Kompas.com.
Selain itu, durasi juga menentukan di mana semakin lama terpapar Covid-19 maka antibodi yang terbentuk juga semakin banyak.
Gejala reinfeksi Covid-19 bisa lebih parah
Menurut sebuah laporan yang diterbitkan di Lancet Infectious Disease, seseorang berpeluang mengalami reinfeksi Covid-19 dengan gejala yang lebih parah.
Namun, karena virus Corona ini tergolong baru, masih diperlukan studi lainnya untuk mempelajari kasus reinfeksi Covid-19.
Kamu diminta untuk tidak cemas karena tidak sedikit pula kasus reinfeksi Covid-19 juga tidak menunjukkan gejala atau minum gejala.
Menghindari peluang reinfeksi Covid-19
Belum ditemukan cara untuk terhindar dari kasus reinfeksi Covid-19 karena hal itu bergantung dengan imunitas masing-masing.
Bahkan, orang yang telah menerima vaksin Covid-19 tetap berpeluang terinfeksi Covid-19 walaupun peluangnya lebih rendah.
Untuk itu, kamu tetap disarankan untuk selalu mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, sering mencuci tangan, menjauhi kerumunan, menjaga jarak dan membatasi mobilitas. (grid.id)
Posting Komentar
Posting Komentar